Wasiat Syech Kuala
Dari karangan Syech
Abdul Rauf Al-Singkili Atau dikenal sebagai Syech Kuala (1024-1105 H) dan Sultan
ISKANDAR MUDA (1004-1057 H) di Istana Kutaraja.
Yang tersurat Dalam sebuah “Kitab Mandiyatul Badiah” (Naqal
Syech).
1. Bahwa lebih kurang
dalam tahun 1260 H. Negeri Aceh akan ditimpa bala bencana.
2. Bahwa dalam tahun
1320 H. Negeri Aceh dikalahkan oleh Kerajaan "Ba"(Belanda), yang
datang dari pihak barat.
3. Bahwa beberapa lama
kemudian lebih kurang 40 musim. Kerajaan "Ba"(Belanda) di Aceh,
dikalahkan oleh Kerajaan "Jim"(Jepang), yang datang dari Negeri
Matahari Terbit.
4. Bahwa lebih kurang
empat musim Kerajaan "Jim" menguasai Negeri Aceh, serta merta keluar
dalam sekejap mata, karena dikalahkan oleh praja (simbol) ayam, praja gajah,
praja beruang, praja singa (sekutu) dan sebagainya.
5. Setelah Kerajaan
"Jim" keluar, maka negeri Aceh dan negeri Dibawah Angin lainnya, atas
usaha penghuni negeri itu, akan berdiri satu kerajaan yang menaklukkan negeri
Aceh dan negeri dibawah angin lainnya (negeri kosong pemimpin). Kerajaan itu
bernama dengan awalan huruf "Alif"(Indonesia) dan ber-akhiran dengan
huruf "Jim"(Jawa).
6. Kerajaan itu akan
berdiri kuat, akan tetapi negeri huru-hara, pertumpahan darah dimana-mana, rakyat
melarat, kehidupan susah, perdagangan mahal, pakaian dan makanan mahal.
Orang-orang berilmu tutup mulut, pembesar berdusta. Rakyat berpaling muka dari
pembesar itu. Kerusuhan dan penjarahan terjadi dimana-mana, dan banyak orang
pada masa itu sangat suka pada warna Kuning dan warna Merah dengan menanti yang mengaku "Bukan Allah", agama yang ada dimuka bumi saling bermusuhan.
pada masa itu sangat suka pada warna Kuning dan warna Merah dengan menanti yang mengaku "Bukan Allah", agama yang ada dimuka bumi saling bermusuhan.
7. Bahwa pada waktu
itu banyak ummat Islam tersesat karena kurang ilmu, kurang amal, lemah iman, banyak
dosa, banyak ummat Islam meninggalkan "Mazhab" yang empat dan membuat
"Mazhab" kelima dan itulah tanda huru-hara, kutukan dan bencana.
8. Kebanyakan manusia
pada masa itu membuang adat istiadat sendiri dan mengambil adat istiadat
orang lain. Banyak yang meninggalkan Syariat Nabi Muhammad SAW dan mengkafirkan
itikad Ahlul Sunnah Wal Jama'ah dan pada waktu itulah rakyat banyak yang
mengikuti huruf "Enam" dan ada juga yang suka pada huruf Fa (Fasik) -
Qaf (Qufur) - Jim (Jahil) atau Mim (Murtad) - Nun (Nakal) dan Sin (sesat).
Mereka tidak mengaku adanya Tuhan Rabbul A'lamin.
9. Bahwa akan datang
pada suatu masa rakyat bangkit dengan amarahnya seperti api yang menyala-nyala.
Bermaksud membela negerinya yang tertindas dan hendak melepaskan diri dari
Kuning dan Merah dan barang sekaliannya. Akan tetapi kelakuannya bermacam ragam
dan pada akhirnya, yang memindahkan Kuning dan Merah itulah yang menang. Yakni
golongan orang yang menjalankan Amar Makruf Nahi Munkar, serta mendirikan agama
meunurut Ahlul Sunnah Wal Jama'ah, yang bermazhab dengan mazhab "Empat". Negeri aman damai, adil dan makmur seperti dahulu kala, nyakni yang akan keluar sebagai pemenang adalah orang-orang yang beriman.
meunurut Ahlul Sunnah Wal Jama'ah, yang bermazhab dengan mazhab "Empat". Negeri aman damai, adil dan makmur seperti dahulu kala, nyakni yang akan keluar sebagai pemenang adalah orang-orang yang beriman.
10. Pada tahun 1440H.
Negeri Aceh Akan dikuasai oleh Kerajaan ayam (Rakyat) yang dipimpin oleh pemimpin
yang muncul dari rakyat yang berdarah pemimpin adil. Manusia pada waktu itu
kuat agamanya, kuat imannya. Bidang ibadah dan pengajian di dayah-dayah sangat
ramai dari orang menuntut ilmu, tapi manusia pada waktu itu banyak yang takut,
baik orang biasa, Teugku Teungku dayah, santri dan alim ulama di kampung-kampung sangat takut kepada penyakit yang tidak dapat dideteksi oleh alat medis. Yaitu tenung atau sihir, karena banyak manusia kala masa itu juga menuntut dan mengamalkan ilmu-ilmu sihir
atau ilmu hitam. Pada masa itulah, masa datangnya pemimpin adil yang menjalankan Adat dan Hukum. Hingga negeri aman, damai, adil dan makmur, sejahtera seperti dahulu kala. Akan berdiri kembali Kesultanan Acheh Serambi Makkah Wal aman.
baik orang biasa, Teugku Teungku dayah, santri dan alim ulama di kampung-kampung sangat takut kepada penyakit yang tidak dapat dideteksi oleh alat medis. Yaitu tenung atau sihir, karena banyak manusia kala masa itu juga menuntut dan mengamalkan ilmu-ilmu sihir
atau ilmu hitam. Pada masa itulah, masa datangnya pemimpin adil yang menjalankan Adat dan Hukum. Hingga negeri aman, damai, adil dan makmur, sejahtera seperti dahulu kala. Akan berdiri kembali Kesultanan Acheh Serambi Makkah Wal aman.
Wassallam.
Wahusnul Khatimah Ala Mantabial Huda.
Wallahu 'alam Bissawab.
semoga baik pada akhirnya
ReplyDelete>>http://s-hukum.blogspot.com/